Pieter Lennon, Bermain Musik dengan Hati


Pieter Lennon, begitu beliau akrab disapa. Seorang pengamen yang ‘berdinas’ di sekitar Jalan Kaliurang Yogyakarta. Style-nya yang nyentrik dengan dandanan mirip John Lennon (Vocalis The Beatles) yang membuat nama aslinya Pieter Budiyatma dipanggil menjadi Pieter Lennon. Ciri khas beliau adalah selalu menyanyikan lagu-lagu The Beatles. Jalan Kaliurang Yogyakarta menjadi saksi lantunan-lantunan harmonika dan gitarnya memainkan lagu-lagu The Beatles.
Sumber
Beruntung sekali, Jumat kemarin saya bisa menyaksikan penampilan beliau secara langsung. Sebelumnya saya juga pernah menyaksikan penampilan beliau ketika makan di sekitaran Jalan Kaliurang dan juga dari beberapa video di youtube. Ketika awal melihat penampilan beliau saya mulai tertarik dengan gaya penampilan beliau yang selalu membawakan lagu-lagu The Beatles dan selalu menyebutkan judulnya ketika lagu telah selesai. Untuk seorang Fans The Beatles seperti saya, sungguh senang sekali lagu-lagu The Beatles bisa kembali diperdengarkan di masyarakat salah satunya melalui beliau. The Beatles bukan band biasa. The Beatles merupakan inspirator dan guru musik dunia.
Jumat kemarin, pak Pieter diundang untuk tampil di kampus saya, Teknik Mesin UGM dalam acara “Natural Street Jamming”. Senang sekali bisa menyaksikan penampilan beliau langsung. Pak Pieter membawakan sekitar 6-7 lagu di depan mahasiswa Fakultas Teknik. Penampilan beliau seakan mem-beatles-kan kami semua. Membawa ke era jaya The Beatles dulu dengan lagu-lagu seperti I Want to Hold Your Hand, Hey Jude, dan Yesterday. Menarik Sekali.
Bagi saya, Pak Pieter bukan hanya seorang pengamen. Beliau adalah musisi sejati. Musisi yang bermain musik dengan hati. Tidak semata-mata membawakan lagu untuk menghibur penonton, tapi berusaha untuk membawa The Beatles untuk terus jaya dan lagunya terus dikenang. Salut untuk Pak Pieter ! 
Berikut salah satu penampilan beliaui di acara "Natural Street Jamming" yang diadakan oleh KMTM UGM :

Mata Najwa : Dari Jogja Untuk Bangsa



23-25 April 2014, kampus UGM kedatangan salah satu stasiun TV Indonesia yakni Metro TV yang sedang mengadakan kegiatan Metro TV on Campus. Kegiatan ini sepertinya memang kegiatan Metro TV untuk bisa lebih dekat dengan kampus-kampus di Indonesia. Banyak sekali rangkaian acara yang diselenggarakan selama tiga hari itu. Dan salah satu yang paling ditunggu-tunggu adalah Mata Najwa on Stage selain tentunya ada Stand Up Comedy dan Pelatihan Jurnalistik. Saya sendiri tertarik untuk menonton Mata Najwa on Stage.
Untuk nonton Mata Najwa on Stage butuh perjuangan yang keras. Dari mulai dapetin tiketnya sampe harus berdesakan nunggu pintu Grha Sabha Pramana (GSP) dibuka. Buat dapetin tiketnya saja harus bersaing layaknya mau masuk Universitas. Karena acaranya gratis, pendaftar pun membludak hingga 31 ribu pendaftar yang mengirimkan email. Padahal untuk penonton yang memakai tiket hanya ada 6 ribu orang. Alhamdulillah, saya salah satu yang bisa ikut nonton Mata Najwa on Stage dengan memakai tiket.
Mata Najwa on Stage kali ini menghadirkan tokoh-tokoh nasional yang luar biasa dan sukses di bidangnya masing-masing. Ada Sri Sultan Hamengkubuwono X, Muhammad Mahfud MD, Ridwan Kamil, Anies Baswedan, dan Chairul Tanjung. Mungkin ini yang membuat menarik sehingga antusiasme penonton luar biasa. Tokoh-tokoh diatas memang tokoh-tokoh yang luar biasa. Pak Anies Baswedan, salah seorang inspirator anak muda, pendiri yayasan Indonesia Mengajar, gerakan Turun Tangan, dan Rektor Termuda Universitas Paramadina. Pak Mahfud MD terkenal dengan ketegasan dan kinerjanya yang luar biasa ketika berada di lembaga eksekutif, yudikatif, dan legislatif. Pak Sultan Hamenkubuwono X yang sangat dihormati masyarakat Jogja. Kang Emil (sapaan khas Ridwan Kamil), seorang wali kota yang membawa perubahan cepat untuk Bandung dari segi tatanan perkotaannya. Dan Chairul Tanjung, si anak singkong yang merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan sekitar 46 triliyun rupiah.
Mata Najwa on Stage kali ini mengangkat tema “Dari Jogja Untuk Bangsa”. Acara dimulai sekitar pukul 14.30 dengan keluarnya host tuan rumah Mata Najwa, mbak Najwa Shihab. Acara ini meriah sekali, apalagi setelah kelima tokoh luar biasa itu keluar. Seisi GSP serempak bertepuk tangan meriah sekali. Sekitar 10 ribu pasang mata menyaksikan acara tapping Mata Najwa on Stage ini. Acara ini juga dihadiri olek rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., serta beberapa dosen dan guru besar Universitas Gadjah Mada.
Mata Najwa hasil tapping ini akan ditayangkan pada tanggal 30 April 2014 pada jam 20.05 di Metro TV. Insya Allah akan sangat berguna sekali menonton tayangan ini. Maaf di postingan ini tidak membahas isi acara, karena nanti akan ditayangkan. :)

Beberapa dokumentasi :
Tiket Mata Najwa on Stage

Souvenir Notes Book Mata Najwa

Tapping untuk Opening Mata Najwa

Najwa Shihab (biru muda) berada ditengah-tengah penonton

Suasana luar Grha Sabha Pramana

Grha Sabha Pramana

Sekitar satu jam sebelum tapping

Penuh sekali Grha Sabha Pramana

Tokoh-tokoh yang ditunggu-tunggu : Chairul Tanjung, Ridwan Kamil, Anies Baswedan, Mahfud MD, Sri Sultan X dan Najwa Shihab

Mechanical Engineering UGM 2013

Yup ! Akhirnya setelah lama vakum dari ngeblogging (seminggu yang lalu), akhirnya bisa ngeblog lagi. Postingan kali ini tentang beberapa agenda beberapa hari ini nih.

Oke, mari kita mulai dengan ...

Solidarity M Forever : Slogan untuk semua Mahasiswa Teknik Mesin di Indonesia


Alhamdulillah, dengan penuh rasa syukur akhirnya tanggal 9 Maret 2014 kita semua satu keluarga, keluarga baru Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada telah resmi dilantik menjadi keluarga besar Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin (KMTM)

Tentunya perjalanan yang tidak sebentar dan tidak mudah telah kami jalani bersama. Penanaman nilai-nilai KMTM sangat membutuhkan adaptasi yang luar biasa. Latar belakang kami semua yang harus dipersatukan dalam satu angkatan, saling memahami satu sama lain, menjaga satu sama lain dan membantu satu sama lain. Tidak lebih dan tidak kurang untuk nilai-nilai itu semua kami diberikan penanaman nilai-nilai KMTM.


Setidaknya ada 4 nilai yang telah kami dapat dari KMTM yang harus selalu dipegang dan dijalankan. 4 nilai itu adalah :

A. LOYALITAS
B. KEKELUARGAAN
C. KEPEMIMPINAN
D. SOLIDARITAS

Loyalitas berarti sebuah Kesetiaan , dedikasi, pengabdian kepada KMTM kapanpun KMTM membutuhkan
Kekeluargaan yang dimaknai dengan saling menghargai satu sama lain dan menjaga dalam keadaan apapun.
Kepemimpinan yakni diawali dari memimpin diri kita sendiri, lalu memimpin orang lain, dan berani mengambil keputusan serta bertanggung jawab atas segala resikonya
Solidaritas yang diartikan sebagai Satu rasa sama rasa

Bukan suatu yang omong kosong keempat nilai itu harus ditanamkan kepada setiap keluarga baru. Keempat nilai itulah sarana untuk beradaptasi dengan 'kerasnya' kehidupan di dunia teknik mesin baik di kampus maupun di dunia kerja nanti. Ambil hikmah dari segala nilai dan pelajaran yang diberikan bukan bagaimana cara nilai dan pelajaran itu diterapkan. Karena untuk membentuk sebuah intan harus ditempa melalui proses yang keras dengan suhu dan tekanan yang tinggi agar ia terlihat elok, menarik dan mahal harganya.


Selain itu juga, bahtera Teknik Mesin 2013 telah menunjuk satu nahkoda yakni saudara Ramadhan Budianto untuk memimpin kami semua bersama-sama menjalankan 4 nilai KMTM di Universitas Gadjah Mada tercinta. Semoga kita terus bersatu dan akan selalu satu menjadi keluarga yang satu.

MESIN !!! M FOREVER ! MESIN !!! M FOREVER ! MESIN !!! M FOREVER !
SALAM SOLIDARITY M FOREVER !
And… Here we are !

Mechanical Engineering Gadjah Mada University 2013
Solidarity M Forever !

1.    Abelio Febryan Suhardi
2.    Aditya Krisna Nugroho
3.    Aditya Prathama
4.    Aditya Primayoga Purwono
5.    Alfian Wildan
6.    Althur Renold
7.    Alvin Hans
8.    Arviyan Dendi Mahendra
9.    Andika Ramadhan
10.  Andre Febrianto
11.  Anindito Dani Murtadho
12.  Annisa Navi Syarani
13.  Ardita Wiratama
14.  Arief Faqihudin
15.  Arif Suryandana
16.  Ariq Dimas Yadiputra
17.  Aristo Taufiq
18.  Arum Sekarwangi
19.  Aziz Afif Rizqullah
20.  Bayu Anggoro Putro
21.  Bayu Satria Buwana
22.  Caesar Wiratama
23.  Christanto Budi Naryoko
24.  Christoper Wicaksono Adi
25.  Demas Kynan Darian
26.  Dhanimsya Hudasaputra
27.  Dicko Mulya
28.  Djatmiko Bagus Maulana Erlambang
29.  Dwi Erlianto
30.  Dyah Pribandaru Nirmalasari
31.  Dzimash Thoqi Elva Nurdien
32.  Emir Muhammed Amar
33.  Falanas Farhan Muhammad
34.  Farakhan Sibli Barchia
35.  Farhan Muzzammil Ali
36.  Farid Ibrahim
37.  Fauzan Imaduddin
38.  Fauzi Dwi Kurniawan
39.  Fellando Martino Nugroho
40.  Firdaus Rifqi Syadi
41.  Frisky Muhammad Rafif
42.  Gilang Prasetya Adi
43.  Glory Sitompul
44.  Gregorius Bagus Prasetyo
45.  Hanafi Bachtiar
46.  Hanan Yunisar Saputra
47.  Harid Lutfhi Pratama
48.  Hariesda Delia Maga
49.  I Putu Wisnu Adhitya Paramartha
50.  Ibrahim Azzami
51.  Ilham Adityarsena Febryantho
52.  Iqbal Maulana Akbar
53.  Ivan Bagus Satryo
54.  Jovi Biando Ramadhika 

55.  Kosasih Ryan Kurniawan
56.  Lamhot Fernando Sihombing
57.  Leonardus Herjuno
58.  Luqman Adi Prasetya
59.  Maya Prestinawati
60.  Miftakhudin
61.  Mochamad Agam Dridya
62.  Mohamad Alif Ramadhan
63.  Muhammad Adib Kartika
64.  Muhammad Aditya Permana
65.  Muhammad Affan Gafar
66.  Muhammad Aldika Biyanto
67.  Muhammad Faliq Harvian
68.  Muhammad Ferdiawan Hananto
69.  Muhammad Habtry
70.  Muhammad Ilham Kurniawan
71.  Muhammad Ridlo
72.  Muhammad Ridwan Setyawan
73.  Muhammad Rifqi
74.  Muhammad Vega Adi Nugraha
75.  Muhammad Zaki
76.  Muzaki Akhmad
77.  Naufal Imaduddin
78.  Nur Cholis Majid
79.  Nur Kholis Majid
80.  Pramesti Ayu Dwi Wulandari
81.  Prasetyo Radita
82.  Pulung Bayu Setyadarma
83.  Putra Juliansen
84.  Ragowo Anom Pambudi
85.  Rahman Wijaya
86.  Ramadhan Budiarto
87.  Ramadhan Galih Wibisono
88.  Ray Ginting
89.  Reyhandy Bayu
90.  Rezha Aji Pradana
91.  Ridho Bahru
92.  Rifqi Taufik Alhakim
92.  Risdian Harsanta Putra
93.  Rizki Aditia
94.  Rizki Pujianto
95.  Romario Muhammad Amri
96. Samuel Rahmadi Santosa
97. Saviera Yonita
98. Sukma Melati
99. Syafiqri Alfarizki
100. Taufik Hidayat
101. Tri Mulyadi
102. Valentinus Sabar
103. Wahid Much Yasin
104. Yudhi Haris Hermawan
105. Yusuf Disli Pradipta
106. Zeffany Nehemia
107. Zulvikqy Liandy